Wednesday, September 1, 2010

JAgalah LisaNmU

Ditulis : Abu Abdirrohman

Bismillahirrohmanirrohim

Alloh 'azza wa jalla berkata :

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

"Tidaklah terlafadzkan suatu ucapan melainkan disisinya ada malaikat pencatat roqiib dan 'atiid"(QS. Qhof : 18)

dan Alloh 'azza wa jalla berkata :

إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ

"Sesungguhnya Robbmu benar-benar mengawasi"(QS. Al Fajr : 14)

Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabulloh dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad sholallohu 'alaihi was salam dan waspadalah kalian pada perkara-perkara yang diada-adakan, maka sesunguhnya perkara yang muhdats adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya didalam neraka. wal 'iyadzubilah

Alloh subhanahu telah memberi nikmat lisan dimana lisan laksana sebuah pedang bermata dua. Lisan yang digunakan untukbertaqwa kepada Alloh Ta'ala seperti untuk membaca Al-Qur'an, mengajak pada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar serta menolong orang yang terdzolimi dan juga lisan juga bisa dipergunakan untuk mengikuti keinginan syaithon seperti membuat perpecahan kaum muslimin, berdusta, bersaksi palsu, ghibah, namimah, melanggar kehormatan orang lain dan ucapan-ucapan yang diharomkan Alloh Ta'ala dan RosulNya.

Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata :

وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ

"dan lisan dan dua buah bibir"(QS. Al Balad : 9)

ketahuilah!!

Semestinya bagi setiap mukallaf untuk menjaga lisannya dari semua perkataan kecuali perkataan yangnampak adanya suatu maslahat, maka yang sunnah adalah diam dikarenakan terkadang perkataan yang mubah bisa mendorong kepada yang harom atau makruh, bahkan kebanyakan atau pada umumnya kebiasaannya demikian.

"Assalamatu laa ya'diluhaa syai'un"

"keselamatan itu tidak ada bandingannya sedikitpun"

Diriwayatkan di dalam shohih Bukhory dan Muslim dari Abu Huroiroh rodhiyallohu 'anhu tentang Nabi sholallohu 'alaihi was salam berkata : " barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka hendaknya mengatakan perkataan yang baik atau diam"(al adzkar 955)

Imam Nawawi rohimahulloh berkata : hadist ini disepakati atas ke shohihannya didalamnya mengandung bahwa tidaklah semestinya seseorang berbicara kecuali apabila keberadaan pembicaraan tersebut adalah kebaikan maksudnya nampak adanya suatu maslahat baginya, dan kapan meragukan tentang kemaslahatannya maka jangan berbicara. sungguh Imam Syafi'i rohimahulloh berkata : " Apabila dia ingin bicara maka wajib baginya berfikir sebelum berbicara, maka seandainya nampak adanya suatu maslahat, berbicaralah !! dan jikalau dia ragu janganlah dia berbicara sampai nampak kemaslahatannya".(al adzkar hal.264)

Diriwayatkan didalam shohih Bukhory dan Muslim dari Abu Musa al Asy 'ary rodhiyallohu 'anhu, beliau berkata : aku bertanya pada Nabi : muslim manakah yang paling afdhol? Nabi sholallohu 'alaihi was salam berkata : "seorang muslim yang muslim lainnya selamat dari lisannya dan tangannya"(al adzkar 956)

Diriwayatkan didalam shohih Bukhory dan Muslim dari Sahl bin Sa'ad rodhiyallohu 'anhu tentang Rosululloh sholallohu 'alaihi was salam berkata : " Barangsiapa yang memelihara apa-apa yang diantara dua dagunya dan apa-apa yang diantara dua kakinya, aku jamin bagi dia syurga"(al adzkar 207).

Diriwayatkan didalam shohih Bukhory dan Muslim dari Abu Huroiroh rodhiyallohu 'anhu,bahwasannya beliau telah mendengar Nabi sholallohu 'alaihi was salam berkata : "sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat tanpa dipikirkan baik dan buruknya sehinga menggelincirkan dengan kalimat tersebut kedalam neraka yang lebih jauh dari apa-apa diantara timur dan barat". dan dalam riwayat Bukhory (lebih jauh dari apa-apa antara timur) dengan tanpa menyebutkan barat.(al adzkar 958).

Dan diriwayatkan didalam shohih Bukhory dari Abu Huroiroh rodhiyallohu 'anhu tentang nabi sholallohu 'alihi was salam berkata : "sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat dari keridho'an Alloh ta'ala dimana dia tidak menganggapnya berarti sama sekali, Alloh Ta'ala mengangkatnya beberapa derajat disebabkan kalimat tersebut, dan sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat yang dimurkai Alloh Ta'ala dimana dia tidak menganggapnya berarti sama sekali, Alloh menurunkannya kedalam jahannam dengan sebab kalimat tersebut"(al adzkar 959)

diriwayatkan didalam kitabnya Imam Tirmidzi rohimahulloh dari Ibnu Umar rodhiyallohu 'anhuma, beliau berkata : telah berkata Rosululloh sholallohu 'alaihi was salam : " jangan kalian banyak bicara dengan selain dzikrulloh, maka sesungguhnya banyak bicara selain dzikrulloh ta'ala mengeraskan bagi hati dan sesunguhnya paling jauhnya manusia dari Alloh Ta'ala orang yang hatinya keras"(al adzkar 962)

Saudaraku...

Seringkali seseorang merasa mudah untuk menjaga dirinya dari makanan yang harom, berzina, minum khomr dan hal-hal yang dilarang oleh agama akan tetapi merasa berat untuk menjaga lisannya. Sampai-sampai kita saksikan ada orang yang dikenal dengan kezuhudannya, ibadahnya akan tetapi keluar dari mulutnya ucapan yang mendatangkan kemurkaan dari Alloh 'azza wa jalla, wal 'iyadzubillah.

Imam Nawawi rohimahulohu berkata : telah sampai kepadaku bawasannya Qois bin sa'adah dan Aktsam bin Shoifi keduanya berkumpul lalu salah satu dari keduanya mengatakan kepada temannya : berapa banyak aib yang engkau dapatkan pada anak adam? maka temannya menjawab : sangat banyak dan tidak terhingga dan yang sempat aku hitung delapan ribu aib dan aku mendapati satu sifat seandainya ini diamalkan niscaya akan tertutupi semua aib tersebut, temannya bertanya : apakah dia? temannya menjawab : menjaga lisan (al adzkar hal.266)

Nabi sholallohu 'alaihi was salam berkata : " tahanlah atasmu lisanmu dan lapangkanlah rumahmu dan tangisilah kesalahanmu"(berkata Tirmidzi hadist hasan dari Uqbah bin Amir rodhiyallohu 'anhu)

demikianlah efek yang sangat mengerikan dari bahaya lisan bagi individu, masyarakat dan umat islam. saya memohon kepada pemilik Arsy yang agung dengan perantaraan nama-namanya yang indah dan sifatNya yang sempurna agar menjagaku dari akibat lisan yang jelek, Allohlah yang memberi manfaat padaku baik ketika aku masih hidup ataupun setelah meninggal nanti, Alloh Ta'ala berkata :

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

" Pada hari tidaklah memberi manfaat harta dan tidak pula anak kecuali orang yang datang kepada Alloh dengan hati yang selamat"(QS. Asy Syu'aaro 88-89)


Wallohu a'lam bish showab

Bangkalan 12 Romadhon 1431 H
Abu Abdirrohman Anang Al Atsary

No comments:

Post a Comment