Friday, May 8, 2009

Neraka Dilingkar Madu

By Republika Newsroom

Bila kita melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, rasa syukur kita kepada Allah SWT semestinya bertambah. Kemajuan yang sekarang kita capai telah mempermudah kehidupan yang dulu tak pernah terbayang oleh manusia. Namun sayangnya, ternyata kemajuan ilmu dan teknologi itu tak dibarengi dengan peningkatan iman dan takwa.

Sikap hidup, perilaku, dan cara berpikir manusia sudah semakin jauh dari ajaran agama. Bahkan kita tak jarang mendengar bahwa orang yang taat pada ajaran agama dicapnya sebagai kolot. Neraka yang dulu ditakuti oleh orang beriman, sekarang tidak kelihatan lagi, karena telah dilingkar dengan kemajuan. Perbuatan salah yang dulu dijauhi orang, kini tak dicela lagi, lantaran takut dikatakan antikemajuan, kolot atau terbelakang.

Namun Allah tetap Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Bila manusia sudah lengah dan tersesat jauh, Dia mengingatkan dengan berbagai cara, supaya mereka sadar dan merasakan kekeliruannya itu. Salah satu bentuk dari peringatan Allah itu bahwa perbuatan dosa yang dibungkus dengan baju kemajuan itu ternyata telah menjerumuskan manusia itu sendiri.

Mereka tidak sadar bahwa keonaran dan kerusakan yang mereka lakukan itu, telah menjerat leher mereka sendiri. Sebagai misal, rumah tangga menjadi kalut berantakan karena suami atau istri tergoda oleh orang lain. Pendidikan anak terbengkalai, sehingga semangat belajarnya menurun, akibat dari kelakuan orangtua yang kurang memberikan teladan kepada anak-anaknya.

Ini semua, karena lubang-lubang tempat jatuh manusia selalu ditunggui oleh setan yang pandai menggoda. Mereka pintar dan licik menggunakan kesempatan untuk mendorong manusia masuk ke dalam jurang atau perangkapnya. Bila tampak olehnya orang kesepian, ia tidak membawa angan-angan yang menyenangkan. Bila orang terlena menyaksikan suatu tayangan menarik dan membangkitkan dorongan biologis, iblis segera membisikkan ke hati orang tersebut khayalan indah.

''Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, kecuali hamba Engkau yang mukhlis (taat kepada perintah-Mu) di antara mereka.'' (Q. S. 15: 39-40).

Semoga Allah SWT menyadarkan kita semua, bahwa larangan-Nya adalah benteng penyelamatan dari api neraka. Dan semoga pula Allah memberi kita petunjuk-Nya, agar kita tahu bahwa lingkar madu yang menghiasi larangan-larangan-Nya itu adalah godaan dari tipuan yang menyesatkan.

No comments:

Post a Comment